Iktibar dari sikap degil Bani Israil
Oleh itu, ayat-ayat ini hendaklah diambil iktibar oleh setiap orang Islam khususnya dan mereka umumnya agar mereka tidak berperangai seperti Yahudi dan inilah tujuannya. Memang orang Yahudi sukar untuk membaca ayat al-Quran, orang Islamlah yang bertanggungjawab membacanya, maka kita bertanggungjawab juga mengambil iktibar dari apa yang dibaca.
Di dalam ayat 99 surah al-Baqarah Allah SWT menyatakan yang bermaksud: "Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu (Wahai Muhammad) ayat-ayat keterangan yang jelas nyata (al-Quran), dan tidak ada yang akan mengingkarinya melainkan orang-orang yang fasik.."
Itu semua adalah tanda-tanda alamat yang nyata, bahawa Nabi Muhammad s.a.w sebenarnya seorang Rasul dan Nabi SWT. Sesungguhnya Allah telah menurunkan kepada Nabi-Nya ayat-ayat yang nyata dan terang serta tidak mengkafirkan dengannya melainkan orang-orang yang fasik.
Di dalam ayat tersebut, Allah SWT tidak mengatakan melainkan orang-orang yang kafir. Bagaimanapun orang kafir itu memang fasik juga atau dengan kata lain, sifat itu memang ada pada orang kafir. Tidak akan ingkar dengan tanda-tanda Allah SWT lahirkan kepada Nabi Muhammad itu melainkan oleh orang-orang yang fasik.
Orang yang jahat sahaja yang mengkafirkan dan tidak percaya dengan tanda-tanda serta ayat-ayat yang dinyatakan oleh Allah, menjadi bukit kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad s.a.w. Di antara orang-orang yang fasik itu ialah orang Yahudi Bani Israil yang duduk di Madinah dan mereka melihat perangai dan batang tubuh Nabi serta tahu juga tentang kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.
Firman Allah SWT yang bermaksud: "Patutkah (mereka ingkarkan ayat-ayat keterangan itu) dan patutkah tiap-tiap kali mereka mengikat perjanjian setia, dibuang dan dicabuli oleh segolongan dari mereka? bahkan kebanyakan mereka tidak beriman." Ayat 100 surah al-Baqarah.
Sebagaimana Allah menyatakan di dalam ayat-ayat yang lalu, Allah pernah membuat perjanjian dan materaikannya dengan cara yang dasyat seperti menurunkan petir sehingga mereka semua mati dan mereka itu hidup semula kemudian barulah mereka percaya dengan perjanjian itu.
Allah SWT pernah mengangkat bukit Tun Saina' di atas kepala mereka di mana Allah SWT mahu memateraikan perjanjian dengan orang Yahudi dengan mengangkat bukit itu di atas kepala mereka barulah mereka beriman kepada Allah.
- daripada buku : 'Umat yang dimurkai', Kuliyyah Tafsir Tok guru Hadi Awang surah al-Baqarah dari ayat 22 hingga 107, muka surat 167 hingga 172 -